Lulus adalah status yang merubah kondisi, tidak lagi menjadi anak emas yang masih bisa salah dan seenaknya, tapi sudah menjadi bagian dari masyarakat dunia yang HARUS memberikan kontribusi, dalam bentuk apapun, setidaknya perubahan kearah yang lebih baik lagi.
Lulus terdengar menjadi mengerikan.. tapi tidak juga, karena kita tidak lulus sendiri, karena kita tidak hidup sendiri, karena kita tidak menghadapi dunia nyata sendiri, karena proses belajar itu tidak akan pernah berhenti hanya dengan kata "lulus", dan karena kita masih memiliki orang-orang yang kita sayangi dan menyayangiku yang mendampingiku di awal kehidupanku.. Lulus bukanlah hanya sebuah akhir dari satu masa, tapi juga awal dari masa yang lain. Kita pasti bisa, kami pasti bisa, karena kita telah terbiasa "lulus" dari suatu hal dan memulai hal yang lain.
Jika kita meninjau lagi esensi ujian (ujian papun itu termasuk ujian kehidupan) adalah untuk menguji seberapa mampukah kita dan apakah sudah saatnya kita naik ke tingkat ke jenjang yang lebih tinggi atau harus mengulang tingkat ini lagi? Bagi yang telah lulus (bisa lanjut ke jenjang selanjutnya) seharusnya bersyukur namun tidak terlena dengan euforia karena perjalanan masih jauh. Sedangkan yang masih mengulang hendaknya bersabar dengan berusaha lebih baik.
Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi).
Moga kelulusan kali dimaknai oleh siswa dengan bersyukur, bukan dengan corat-coret, moga masih inget jelang UN waktu ada tausyiah di sekolah.... semoga
0 komentar:
Posting Komentar
Jika anda ingin menulis komentar tapi belum tahu caranya maka bisa dipelajari disini: Cara Menulis Komentar